5 Cara mendidik yang unik bagi anak kita yang sedang kuliah

5 Unique ways to educate our children who are in college

Entah seperti apa kondisi hari ini. Pastinya penulis mendoakan sahabat tetap sehat dan bahagia selalu. Kali ini penulis membagikan cara unik mendidik anak yang sudah kuliah. Barang tentu berbeda perlakuan ketika menghadapi anak yang belum kuliah. Anak kuliahan sudah berada pada tingkat remaja sampai dewasa. Butuh sentuhan berbeda. Untuk itu bahasan kali ini menarik sekaligus penting  buat masa depan anak. 

cara-mendidik
Cara mendidik anak kuliahan

Lingkungan kampus berbeda dengan sekolah menengah ke bawah. Bagi mahasiswa dikampus relatif mendapat kebebasan. Sejauh itu tidak bertentangan dengan peraturan yang ditetapkan pihak kampus. Nah si anak tentu terpengaruh kemudian membawa sebagian kebiasan itu kerumah. Perilaku anak menjadi berbeda. Mereka memiliki kinginan untuk di perhatikan. Ingin dimengerti apa yang menjadi prinsip mereka. Walaupun biasanya apa yang mereka yakini nyatanya belum tentu benar.

Pendidikan Orang Dewasa

Memahami apa yang disampaikan oleh Sugiyanto dan Lilik Wahyuni(2020) bahwa bidang ilmu mengenai pendidikan orang dewasa dikenal dengan istilah Andragogi. Bidang ilmu ini mempelajari tentang bagaimana membantu orang dewasa dalam hal belajar. Tentu cabang ilmu ini merupakan sesuatu yang unik. Berbeda dengan karakter pada cabang ilmu lainnya.

Andragogi bahkan berbeda dengan pedagogic yang merupakan cabang ilmu mendidik anak. Olehnya itu  menurut Sugiyanto dan Lilik Wahyuni(2020) Andragogi  secara ontologis, epistemologis dan aksiologis memiliki kajian tersendiri. Dalam mempelajari Andragogi mendasarkan pada asumsi konsep diri, pengalaman, kesiapan belajar dan orientasi belajar.

Cara Unik Mendidik Anak yang Sudah Kuliah

1. Berbicara dengan cara dewasa

Bercakap dengan anak yang sudah beranjak dewasa perlu memahami apa yang diinginkan oleh anak. Biasanya mereka ingin didengar. Biarkan mereka bicara dan mengeluarkan unek-uneknya. Selesai mereka menceritaan pengalamannya, kemudian kita mencoba menasihatinya bahwa mendengarkan orang tua berbicara merupakan hal yang baik. Tunjukan bahwa membangun komunikasi itu penting. Saling mendengarkan itu sesuatu yang baik. Jika ini sudah sering dilakukan, akan membentuk karakter yang kuat pada diri si anak.

2. Menempatkan anak sebagai rekan dalam berkomunikasi

Anak akan merasa senang mereka di hargai. Tempatkan anak sebagai rekan bicara. Usahakan mereka  mendengarkan kita seperti mereka mendengarkan rekannya atau dosennya ketika bicara. Jauhkan hal-hal yang menimbulkan ketegangan. Usahakan pahami diri mereka. Baca pikiran mereka. Ajak mereka berterus terang tentang segalanya. Jika itu bagian dari privacy mereka kita harus menghargainya. Kecuali menjurus pada hal yang kurang baik maka kita perlu meluruskannya.

3. Ikhlas mendengarkan cerita anak

Kita harus menempatkan diri menjadi pendengar yang baik. Perhatikan mereka bercerita. Karena ketika mereka kurang nyaman berkomunikasi dengan kita maka mereka akan mencari pendengar lain. Tentunya mereka memilih orang lain. Anak menjadi terbuka ketika cerita mereka di dengarkan. Duduklah dengan mereka dan bercerita layaknya teman mereka. Kalimat demi kalimat disimak dengan benar. Ikhlas mendengarkan mereka. Ketika kita ikhlas menyimak, si anak akan memiliki perasaan yang sama.

4. Orang tua menjadi teladan yang baik

Tunjukan kebiasaan yang baik pada anak. Misalnya beribadah dengan konsisten, membantu orang yang kesulitan. Mengerjakan pekerjaan secara serius. Bekerja penuh motivasi. Bergairah selalu. Bahagia selalu. Berfikir positif dan lain-lain. Mereka adalah anak kita. Tentu akan kita berikan yang terbaik buat mereka. Tanyakan dengan lemah lembut apa yang membuat mereka kurang bersemangat.

5. Tunjukkan cara mengatasi stres

Walaupun mereka lebih muda. Mereka juga rentan terkena stres. Jangan sampai mereka tidak dapat menemukan jalan keluar. Dampingi mereka dan bimbing sampai mereka dapat mengatasi sendiri masalahnya. Buatlah mereka menjadi bertanggung jawab pada pekerjaan yang mereka lakukan.  Telusuri apa permasalahan mereka dan uraikan dengan jelas cara mengatasinya. Buat sehingga orang tua bagian dari sumber informasi dan pengetahuan mereka.

Pada dasarnya perilaku anak diusia kuliahan memang kompleks. Tidak mudah untuk memahami mereka. Namun kesungguhan yang kita lakukan bisa berbuah manis untuk masa depan mereka. Suatu saat nanti mereka akan mandiri. Perkuat prinsip mereka. Buat mereka menjadi sosok yang benar-benar bertanggung jawab.  Hal ini memang memerlukan kesabaran. Pasti sahabat memiliki cara-cara unik lainnya yang bisa dilakukan. Tulisan di atas hanya ingin melengkapi referensi sahabat. Mudah-mudahan bermanfaat. Terima kasih sudah menyimak.

Comments