7 Tips Agar Orang Tua Tidak Khawatir Walaupun Anak Gemar Bermain Game



Santis's Blog - Dunia anak sangatlah berbeda dengan dunia orang dewasa. Anak-anak selalu ingin mencari tahu tentang sesuatu yang belum diketahuinya. Mereka ingin meniru apapun yang dilihatnya. Seringkali kita lalai mendampingi mereka sehingga apa yang disaksikannya membentuk kesimpulan sendiri dalam benak anak-anak. Kesimpulan yang salah tentang yang dilihatnya dapat mengarahkan anak pada proses pembelajaran yang salah.

Untuk anak yang hidup di era sekarang, sungguh luar biasa. Bagaimana teknologi dalam bidang permainan anak-anak begitu dahsyat. Permainan anak sekarang berbeda ketika hidup di masa kita. Jika dimasa lalu kita terbatas mendapatkan berbagai macam permainan, tidaklah dengan anak sekarang. Dulu kita cukup puas hanya dengan bermain mobil-mobilan. Itupun dibuat dengan sangat sederhana.

7 Tips Agar Orang Tua Tidak Khawatir Walaupun Anak Gemar Bermain Game

Dulu kita membuat mobil-mobilan hanya mengandalkan potonga-potongan kayu yang diberi empat roda terbuat dari bekas sendal jepit. Atau bagi anak perempuan hanya cukup dengan bermain boneka yang dibeli mama di pasar. Atau jika sahabat masih ingat ketika ada penjual permainan pakai sepeda lewat depan rumah, lalu kita memanggilnya untuk menukarkan botol bekas dengan beberapa permainan seadanya.

Masa-masa itu sangat jarang terjadi pada anak sekarang. Anak-anak sekarang memiliki permainan yang super canggih. Mereka lebih senang bermain game dibandingkan permainan seperti yang sering kita lakukan dulu. Anak-anak sekarang bisa seharian bermain game, bahkan tidak ingin ponsel tersebut lepas dari tangannya. Maka tidak heran sebagian anak harus mendapatkan pengobatan atau terapi karena terganggu mentalnya karena dampak negatif disebabkan kelebihan bermain game.

Memang tidak dapat  dibendung lagi, di era digital ini, teknologi merambah sampai kedalam kehidupan anak-anak. Dunia yang luas ini dapat mereka akses hanya dari kamar tidur mereka. Orang tua tidak dapat menggunakan cara-cara lama dengan mengurung mereka dalam rumah atau dalam kamar sementara ada dunia yang lebih luas menemani mereka.


Orang tua harus secara bijak menyikapi lompatan teknologi digital. Orang tua sudah harus mendampingi anak-anaknya dalam segala hal termasuk dalam aktifitas bermain game. Olehnya itu ada tujuh tips untuk membuat orang tua tidak perlu khawatir walaupun anaknya gemar bermain game.

Membuat Kesepakatan

Anak zaman sekarang memerlukan tindakan yang ekstra hati-hati dalam mengendalikannya. Pendekatan yang ramah penuh kasih sayang sangatlah membantu untuk mengarahkan mereka. Kita perlu membuat beberapa hal yang disepakati oleh anak-anak terkait dengan aktifitas di dunia maya. Kesepatakan itu harus benar-benar ditanamkan untuk mereka dan berlaku disemua situasi. Kita jangan hanya membuat kesepakatan untuk mencegah dampak negatif akibat kelebihan bermain game. Tetapi harus membuat kesepatakan yang sifatnya lebih luas untuk mencegah dampak lain dari perilaku anak-anak ketika berselancar di dunia maya. Persoalannya dunia maya bukan hanya menawarkan game, tetapi juga banyak hal yang mungkin mereka sangat baru dalam hal-hal seperti itu.

Ambil Kesempatan Untuk Memeriksa PR Sekolah

Pekerjaan rumah alias PR sangatlah membantu untuk mendisiplinkan anak. Mengerjakan PR tepat waktu akan mendidik anak menjadi lebih mandiri. Olehnya itu kita perlu menyempatkan waktu yang konsisten untuk memeriksa pengerjaan PR-nya. Jangan sampai anak-anak yang keasyikan bermain game namun PR mereka terbengkalai. Untuk itu ingatkan bahwa mereka telah sepakat untuk mendahulukan kegiatan sekolah dibandingkan bermain game.

Ajak Anak Untuk Menceritakan Tentang Materi Game

Kita perlu meluangkan waktu mendengarkan aktifitas anak bermain game. Ajak mereka untuk bercerita tentang game yang mereka mainkan. Dengarkan mereka penuh perhtian agar kita dinilai serius mengawasi mereka. Lagi pula dengan mendengarkan apa yang mereka mainkan tentu kita memiliki peluang untuk mengarahkannya pada game yang lebih mendidik. Berikan mereka pengertian dengan lemah lembut untuk menghindari game tertentu yang menurut kita kurang baik  Ceritakan bahwa game yang mereka mainkan memiliki dampak yang buruk bagi pendidikannya dan kehidupannya kelak.

Ajak Anak Untuk Selektif Memilih Teman

Adakalanya anak kita membawa teman-temannya kerumah. Atau di datangi teman-temannya ketika asyik bermain game. Kita jangan langsung melarangnya atau bertindak agak keras di hadapan teman-temannya. Hal ini menjadikan mereka memiliki watak yang keras, mereka bisa jadi menghindari kita dan menganggap kita hanya sekedar orang tuanya bukan menjadi teman curahan hatinya. Mengarahkan mereka untuk memilih teman bukanlah hal yang buruk. Ceritakan kepada mereka bahwa teman yang baik memiliki kriteria seperti ini dan seperti itu. Tanamkan dalam hati mereka bahwa teman yang baik adalah yang mengajak mereka untuk belajar dan berbuat baik pada orang tua.


Ajak Temannya Untuk Berbagai Informasi

Seringkali anak kita tertutup dalam hal informasi tentang apa yang dilakukannya. Ajaklaj teman-temannya untuk saling berbagi dengan kita. Anggaplah teman-temannya juga merupakan anak kita sehingga memberi kesan kasih sayang kita juga tercurah untuk mereka. Dengan demikian mereka akan selalu mengikuti arahan anak kita karena pertemanan mereka senantiasa kita arahkan kearah yang benar. Mintalah mereka menceritakan tentang game apa yang sering mereka mainkan. Mintalah mereka menceritakan apa yang menarik dari game yang mereka mainkan. Dengan demikian maka segala apa yang dilakukan anak kita terpantau juga melalui teman-temannya.

Mengatur Jadwal Kegiatan Anak

Jika kita harus membuatkan jadwal untuk anak, maka ajaklah anak kita bersama-sama memikirkan jadwal tersebut. Jelaskan padanya setiap detil jadwal itu. Aturlah jadwal waktu makan, belajar, tidur, beribadah, berkumpul dengan orang tua dan waktu bermain. Antarkan ia ketempat tidurnya untuk memastikan ia berdoa terlebih dahulu kemudian tidur. Dampingi ketika belajar dan sempatkan untuk menjelaskan pelajaran yang ia tidak mengerti. Biasanya anak-anak tidak langsung tidur. Mereka melanjutkan permainan gamenya di tempat tidur. Untuk mengantisipasi hal ini dapat dilakukan dengan menonaktifkan wifi di rumah kita atau menyimpan handphone-nya sesuai kesepakatan.

Selalu Ceritakan Tentang Keberhasilan Orang-Orang Terdahulu

Jika ada sosok yang menjadi panutan anak yah!, itu pasti orang tuanya serta orang-orang yang telah berhasil lainnya. Selalu ceritakan padanya biografi orang-orang yang bisa menjadi tauladan. Jika kita seorang muslim, jelaskan padanya bagaimana akhlak Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Usahakan ada seseorang yang menjadi daya tariknya selain orang tuanya. Dekatkan ia pada guru-gurunya sehingga anak kita selalu memiliki keinginan mendengarkan guru-gurunya. Saat ini ada aplikasi ruang guru yang bisa dimanfaatkan anak kita agar tetap belajar.

Jika ada upaya lain yang sahabat bisa lakukan dengan tujuan memberikan perubahan yang baik pada anak, lakukanlah! jangan ditunggu-tunggu. Anak-anak adalah harapan orang tua dan bangsa, sehingga kelak mereka menjadi orang yang berguna untuk orang tuanya dan untuk negaranya. Demikianlah sejumlah tips yang bisa penulis bagikan. Jika ada komentar atau masukan silahkan kirim di kolom komentar dan jika ingin mendapatkan tulisan terbaru silahkan berlangganan di bawah ini yah!. Terima kasih atas kunjungannya.

Comments