5 Kiat Motivasi Diri, Bekerja Sebagai Staf di Kantor

Kita Pahami Dulu Apa Itu Motivasi

Tuntutan pekerjaan membuat kita harus memiliki motivasi yang tinggi. Motivasi yang selalu meningkat sangat membantu mencapai target-target pekerjaan. Apalagi jika kita bekerja di bawah tekanan, maka motivasi menjadi sangat penting. Pekerjaan apapun itu membutuhkan motivasi kerja yang mumpuni termasuk rutinitas kita di kantor.

Apalagi sebagai seorang staf, maka pekerjaan yang dilakukan seringkali meningkat dalam beban maupun jumlahnya. Apa yang bisa kita lakukan. Kita tidak dapat memprotes kondisi tersebut karena itu sesuai perjanjian kerja. Kita hanya bisa menjalaninya dengan sepenuh hati. Disinilah diperlukan motivasi atau dorongan kuat untuk melaksanakan tanggung jawab.

Motivasi merupakan unsur psikologis yang ada dalam diri kita masing-masing. Setiap orang memiliki motivasi kerja. Termasuk kita sebagai pekerja staf. Hanya saja tidak semua orang mampu menjaga ritme pekerjaan dan meningkatkan motivasinya. Motivasi itu sendiri adalah dorongan yang timbul dari dalam diri kita, yang menyebabkan munculnya kemauan untuk bekerja. Entah apa yang mendorong sehingga bisa saja setiap orang berbeda-beda.

Motivasi Diri

Sebagian para ahli menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu alat atau instrumen dan cara membangkitkan minat seseorang. Ataupun keinginan seseorang sampai dia berbuat sesuatu untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Biasanya hal itu terjadi jika dianggapnya memberikan manfaat untuk dirinya dan mungkin saja orang lain.

Ada yang mengatakan bahwa motivasi itu merupakan tenaga untuk mendorong, atau memberi tarikan, sehingga menyebabkan suatu perilaku untuk melaksanakan sesuatu, atau untuk melaksanakan pekerjaan yang dianggapnya berguna.

Teori motivasi kebutuhan yang terkenal adalah dari Maslow. Pada mulanya Maslow membuat susunan kebutuhan manusia itu dalam sebuah hirarki. Kemudian Maslow memasukannya dalam dua kelompok yaitu kelompok defisiensi dan kelompok pengembangan.

Kelompok Defisiensi

Dalam kelompok defisiensi, dimana Maslow secara hirarki memetakan kebutuhan-kebutuhan manusia menjadi beberapa tingkatan seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman, kasih sayang dan penerimaan, serta kebutuhan akan harga diri.

Kelompok Pengembangan

Dalam kelompok pengembangan ini Maslow memasukan kebutuhan akan aktualisasi diri. Seseorang berusaha untuk menunjukkan kemampuan dirinya melalui skill. Mereka berusaha menggali potensi dalam dirinya agar dapat digunakan untuk membantu dirinya mencapai apa yang diinginkannya.

Jenis Motivasi Secara Umum

Pada dasarnya secara teoritis motivasi itu terbagi menjadi dua macam yaitu motivasi dari dalam atau disebut motivasi intrinsik dan motivasi dari luar atau disebut ekstrinsik. Kedua motivasi ini sama-sama digunakan dalam suatu kondisi tertentu. Artinya seseorang akan menggunakan dorongan dari dalam dan dari luar dirinya untuk mencapai apa yang menjadi tujuannya.

Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah suatu dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang. Jenis motivasi ini   biasanya bertahan dalam waktu yang lama. Begitupun apa yang timbul dari motivasi ini sangat dirasakan oleh orang tersebut. Dalam artian manfaat dari motivasi ini menurut sebagian ahli lebih maksimal.

Memang seringkali secara umum motivasi ini muncul pertama kali dari dalam diri. Apa yang inginkan seseorang akan memicu perilaku sehingga tergerak untuk mencapainya. Hal utama yang mewujudkan motivasi ini ketika seseorang mendominasi lingkungannya. Pada hal lingkungannya kurang memberi daya tarik baginya untuk melaksanakan pekerjaan.

Seseorang dengan motivasi intrinsik akan dengan mudah menyelesaikan pekerjaanya secara mandiri. Dalam artian tanpa bantuan orang lain dapat menyelesaikan pekerjaannya. Jika ini ada dalam diri seseorang maka motivasi yang mendominasi dalam dirinya adalah motivasi instrinsik.

Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang bersumber dari luar diri. Jadi hal ini merupakan kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik muncul karena pengaruh dari luar seperti adanya perintah atasan atau suatu ajakan tertentu.

Kehidupan kita pada dasarnya tidak lepas dari pengaruh kondisi diluar diri kita. Adakalanya hal-hal yang mempengaruhi kita berbeda-beda karakteristiknya di suatu tempat. Ketika kita bekerja dalam lingkungan tertentu, hal yang kita temuai mungkin saja menyenangkan. Namun ketika berpindah pada kondisi lain atau pada tempat kerja yang lain, boleh jadi kondisi berubah menjadi berbeda dari sebelumnya.

Hal-hal diluar diri kita ada yang bisa kita kendalikan, ada yang sulit kita kendalikan. Apapun  itu merupakan sesuatu yang mempengaruhi diri kita yang berada di luar pengawasan kita. Kadangkala jika hal itu memang dirasakan sesuai dengan diri kita mungkin akan mendorong kearah perbuatan yang baik. Artinya pengaruh lingkungan juga berkontribusi mempengaruhi kemauan untuk bekerja.

5 Kiat Memotivasi Diri

Menyenangi Pekerjaan Kita

Kita telah memilih pekerjaan sebagai staf. Barangkali pada awalnya sebelum kita diterima bekerja, kita mengatakan bahwa pekerjaan apa saja yang penting di terima di kantor ini. Namun ketika lama kelamaan, dimana rasa bosan sudah menghinggapi, mulai muncul alternatif dan perbandingan dalam pikiran. Muncul pertimbangan-pertimbangan tertentu, seolah-olah pekerjaan ini membebani kita.

Jika hal itu muncul, maka coba pikirkan kembali waktu pertama kali menawarkan diri untuk bekerja. Mulai kita kembali untuk menyenangi pekerjaan kita. Mungkin dengan berusaha sekuat tenaga kita bekerja dan berusaha fokus pada pekerjaan kita, maka rasa senang terhadap pekerjaan itu akan muncul kembali. Boleh dikata kita mengupgrade pemikiran kita sehingga kembali segar seolah-olah kita baru bekerja di tempat itu.

Rasa Puas Terhadap Pekerjaan Kita

Tumbuhkan rasa puas di dalam diri terhadap pekerjaan kita. Pikirkan bahwa pekerjaan ini merupakan sesuatu yang patut kita syukuri. Ada jutaan orang diluar sana yang menginginkan pekerjaan kita. Bahkan persaingan yang terjadi di lingkungan kerja kita mungkin saja merupakan wujud keinginan pihak lain untuk menyukai pekerjaan kita.

Memang manusia pada dasarnya kurang merasa puas. Pada kondisi tertentu ia ingin memaksimalkan benefit tetapi ketika tercapai ia ingin merasakan benefit yang lebih besar. Namun sebagai staf, dimana pekerjaan itu mendatangkan manfaat finansial maupun derajat kehidupan pada kita, maka sepatutnya kita menghargainya sebagai sesuatu anugrah dari Tuhan.

Mulailah kita bangga dengan pekerjaan kita. Miliki pekerjaan itu bahwa menjadi staf merupakan pekerjaan mulia karena memenuhi dan melayani banyak orang. Dengan demikian kita benar-benar ingin menjalaninya dengan baik.

Kesuksesan Bukan Karena Nasib Mujur, Tetapi Buah Dari Perjuangan

Kita selalu menganggap bahwa pekerjaan merupakan tugas yang harus diselesaikan karena konsekwensi berada pada posisi itu. Tetapi hal yang paling hebat ketika kita ingin menjalaninya dengan senang hati. Kita ingin membuatnya menjadi sesuatu yang berbeda dari apa yang dikerjakan orang lain. Artinya ada dorongan yang kuat untuk memberi makna yang lebih dari apa yang kita lakukan sebelumnya atau apa telah dilakukan orang lain.

Ketika kita merasakan ada yang diperoleh dari apa yang kita kerjakan, pikirkanlah itu bukan karena faktor kemujuran. Namun karena kerja keras yang sudah lama kita lakukan. Kita harus percaya bahwa hasil tidak akan menghianati proses. Kita harus melakukannya dengan tingkat kesungguhan yang lebih tinggi. Karena kita percaya bahwa upaya keras, sungguh-sungguh dan ketekunan yang luar biasa pasti akan membuahkan hasil yang manis.

Hadapi Masalah, Bukan Lari Darinya

Tentulah dalam kehidupan di kantor. Atau dimana saja kita bekerja, masalah itu pasti selalu ada. Karena masalah itu lahir dari adanya unsur ketidakpastian. Itu sudah menjadi hal yang diterima secara umum. Olehnya itu, jika kita sudah mengetahui bahwa masalah akan selalu ada, maka seharusnya kita berdamai dengan masalah. Kita tidak boleh lari darinya. Ini akan menuntun kita pada tingkat kedewasaan yang semakin baik.

Suasana dikantor kadang membuat kita kurang menerimanya. Ini karena setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda. Memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda. Mungkin saja ada masalah yang akan muncul. Maka kita perlu menyiapkan diri, menyiapkan hati dan perasaan kita untuk tetap menghadapinya dengan tidak memunculkan masalah lain.

Semuanya akan baik-baik saja. Olehnya itu bagi sahabat yang memiliki keyakinan sama dengan penulis, hal yang terhebat untuk diteladani adalah apa yang dimiliki oleh Rasulullah yaitu memiliki hati yang sabar meskipun beliau di hadapkan pada kondisi yang lebih buruk dari apa yang kita hadapi saat ini. Gunakanlah keteladan beliau untuk menguatkan hati kita, pikirkan bahwa semua ini akan selesai jika ada upaya yang ikhlas dan kesabaran yang tinggi.

Kegagalan itu Adalah Kesuksesan yang Tertunda

Tidak selamanya hidup ini memberikan sesuatu yang menyenangkan. Kadangkala upaya yang keras, bertahun-tahun kita lakukan harus sirna dengan satu kegagalan saja. Dalam aktifitas dikantor seringkali kita tidak dapat mencapai apa yang kita kehendaki. Ada-ada saja yang membuat pekerjaan kita gagal mencapai target.

Sebagaimana filosofinya bahwa kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda, adalah benar bahwa kita telah berusaha dengan baik menurut kita tetapi hasil terindah belum juga menghapiri kita. Tetaplah berjuang pada posisi kita, tetaplah kita mengembangkan pemikiran positif. Kesuksesan itu akan datang, bukan sekarang. Kita akan meraihnya pada situasi yang tepat. Kita kembali pada kodrat manusia bahwa tidak semua hal di dunia ini kita pahami khakekatnya.

Kita perlu menciptakan pikiran positif bahwa mungkin saja jika apa yang kita inginkan itu dapat diraih saat ini, barangkali hal itu sesuatu yang kurang baik bagi kita. Jangan sampai kita terjebak pada pertanyaan yang berulang-ulang, yang sulit di cari pemecahannya. Lakukan pekerjaan kita seperti biasanya, tetapi dengan kualitas yang makin baik. Tinggalkan hal-hal negatif yang mungkin berkembang di likungan kerja kita.

Membandingkan Orang yang Sukses Dengan Pendekatan Proses

Pasti kita menemui orang-orang yang sukses di lingkungan kita. Mereka hidup senang, bahagia dan berkelebihan. Kita memandang itu harus dengan pendekatan proses. Artinya, ketika melihat seseorang yang sukses kita mengatakan mengapa saya tidak bisa seperti dia. Atau Mengapa saya tidak sesukses dia. Kita perlu mengikuti apa yang dia lakukan.

Pikiran-pikiran itu mungkin saja pernah kita rasakan. Pada hal cara pandang kita pada orang itu kurang tepat. Seharusnya kita mengatakan pada diri kita bahwa, seandainya saya juga melakukan seperti apa yang dia lakukan, mungkin saya juga akan sukses seperti dia. Dalam pengecualian bahwa apa yang dilakukan orang itu merupakan sesuatu yang mulia atau tidak menyimpang dari norma-norma pekerjaan.

Jadi kita akan mencontoh pada seseorang melalui proses yang dia lakukan. Bukan pada hasil yang dia capai. Jika kita selalu membandingkan apa yang dicapai oleh seorang yang sukses dengan hasil yang kita peroleh, maka disitulah muncul hal-hal dalam pemikiran kita yang mungkin saja akan merusak secara mental.

Sahabatku sekalian, memotivasi diri kita karena ingin menjadi lebih baik merupakan pekerjaan yang mulia. Kita tidak ingin menjadi beban lingkungan. Kita juga tidak ingin membebani pikiran kita sendiri dengan hal-hal yang merusak. Kita akan terus berusaha sepanjang waktu kita. Masalah itu akan tetap ada. Namun kita akan terus mengisi pikiran kita dengan hal-hal baik dan selalu berusaha memiliki sikap yang damai untuk menyelesaikannya.

Referensi Lain

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
  • https://salamadian.com/pengertian-motivasi/
  • https://belajargiat.id/motivasi/
  • https://www.kompasiana.com/indrarani/5510e1e6a333119737ba8f40/kehidupan-perkantoran
  • https://solusik.com/rahasia-kerja-kantor-perusahaan/
  • https://www.rimma.co/97632/career/6-realita-lika-liku-kehidupan-kantor-ini-banyak-dihadapi-oleh-siapa-saja-apa-kamu-pernah-merasakannya/
  • https://glints.com/id/lowongan/pekerjaan-staf-administrasi/#.XwQ2PxJ8rIU
  • https://alphapay.id/semua-seputar-pekerjaan-sebagai-staff-admin/
  • https://jadikaryawan.com/apa-itu-staff-administrasi-tugas-fungsinya

Pemikiran penulis di atas merupakan hasil perenungan, kajian referensi dan menyimak fenomena yang ada. Mudah-mudahan tulisan di atas menjadi pemikiran yang mencerahkan dalam hidup dan kehidupan kita. Penulis percaya bahwa sahabat juga memiliki sikap dan kepribadian dalam menghadapi situasi sebagai seorang pekerja staf.

Sahabat bisa membaginya dengan rekan yang lain, agar apa yang kita lakukan ini menjadi bermakna dan menebarkan manfaat serta kedamaian dilingkungan kerja kita. Terima kasih atas kunjungannya. Jika ingin mendapatkan konten gratis dan menarik silahkan kirimkan emailnya.
Comments