Dibalik Pidato Kenegaraan Presiden RI



Santi's Blog - Pidato kenegaraan yang disampaikan presiden Joko Widodo yang berlangsung saat ini, membuka mata kita. Membuka mata dunia bahwa Indonesia jauh berubah. Ada keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Globalisasi terus di dalami seiring dengan revolusi industri 4.0
Dibalik Pidato Kenegaraan Presiden RI
Pertarungan bisnis dunia, persaingan antar negara yang makin ketat. Membawa negara-negara berkembang seperti Indonesia berada dalam pusaran. Kita mencoba keluar dengan segala strategi terbaru yang kita miliki. Presiden mengajak kepada kita untuk melihat dengan jelas bahwa ada upaya keras yang harus dilakukan untuk bisa hidup berdampingan dengan negara-negara maju lainnya.

Perebutan lahan-lahan investasi antar negara, memungkinkan Indonesia masuk kedalamnya sebagai pemain ataupun penyiap lahan. Indonesia yang terus berbenah siap mengambil posisi dalam pertarungan ini. Perebutan teknologi tinggi, perebutan pasar dan mereka yang menguasai kepintaran tertentu. Indonesia siap untuk itu semua.

Dunia tengah membutuhkan talenta hebat. Talenta yang bisa menguasai teknologi. Menguasai informasi dan menemukan solusi termudah dalam berbagai bidang kehidupan. Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan kian meningkat. Pekerjaan yang dulunya di geluti bisa hilang digantikan oleh pekerjaan baru, yang mengadopsi teknologi tinggi. Pola bisnis yang dulu di jalani berubah bersamaan makin mudahnya mengakses informasi hanya melalui smartphone.

Hubungan bisnis makin mudah, di dukung oleh lompatan teknologi komunikasi yang makin canggih. Memutus pola-pola lama dalam berkominukasi membuat arus komunikasi makin lancar dan nyata. Olehnya itu, pesan presiden bahwa tidak ada acara lain kecuali kita harus berubah.

Menurut Presiden bahwa, pola-pola lama yang tidak produktif, tidak kompetetif tidak boleh dilanjutkan lagi. Ini artinya bahwa kita harus membangun cara baru, sistim baru, untuk membuat perubahan dalam tata kehidupan kita dan dunia. Menurut presiden, kita bukan hanya lebih baik dari sebelumnya tetapi kita harus lebih baik dari yang lain. Menurut penulis, ini benar-benar satu pernyataan yang keras dari Bapak Presiden.
Dibalik Pidato Kenegaraan Presiden RI
Hal lain yang ditegaskan dalam pidato tersebut adalah, kontribusi indonesia untuk melanjutkan dalam hal perdamaian dunia. Ini merupakan wujud tanggung jawab Indonesia untuk menyeimbangkan tatanan dunia, menuju kehidupan dunia yang lebih seimbang dan maju. kehidupan seperti ini akan membawa kebaikan bagi semua masyarakat dunia. Termasuk kita secara individu akan merasakan dampak positif dari perubahan yang positif pula.

Slogan yang sering kita gunakan "Lambat Asal Selamat" Tidak dapat digunakan lagi menurut Presiden. Tetapi digantikan oleh slogan "Cepat dan Selamat". Memang untuk berada dalam dunia dengan perkembangan yang sungguh cepat ini, kita tidak dapat menggunakan kata-kata lama. Kita harus lebih cepat dari sebelumnya.

Kesejahteraan yang kita perjuangkan harus benar-benar dirasakan oleh semua orang. Olehnya itu dalam kondisi yang semakin tidak menentu, kita harus memiliki tujuan, target dan kontrol yang baik. Kita harus memiliki alternatif keputusan cepat lainnya, untuk mengantisipasi perubahan yang tidak terduga. Hal ini karena menurut presiden, bahwa dunia ini tidaklah mulus dan stabil seperti yang kita harapkan.
Dibalik Pidato Kenegaraan Presiden RI

Menghadapi dunia yang bergejolak ini, maka setiap bangsa terus berada dalam posisi siap. Dalam artian siap mengantisipasi segala perubahan yang mungkin saja kurang menguntungkan. Untuk itu dengan melihat semangat yang terkandung dari isi pidato Presiden, penulis menggugah kita semua untuk maju bersama, menaburkan perdamaian secara nyata, membangun tata kehidupan dunia yang sehat, menuju bumi yang indah, damai dan sejahtera.

Sahabatku sekalian, tulisan ini sengaja penulis buat untuk memaknai arti pidato Presiden pada hari ini, tanggal 16 Agustus 2019. Semoga terlepas dari semua kepentingan apapun, kita dapat mengambil manfaat dari isi pidato Presiden untuk kemajuan kita bersama. 

Comments